Tafsir Surat Al-Buruj (Bagian ke-1) - Kitab Tafsir Al-Muyassar (Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Ceramah agama Islam tentang tafsir Al-Qur’an Al-Karim oleh: Al-Ustadz Badrusalam, Lc.
NB: Mohon maaf, pada ceramah ini memang tidak ada sesi tanya-jawab.
Rekaman video: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. – Tafsir Surat Al-Buruj (Bagian ke-1) – Tafsir Juz ‘Amma
[sc:status-tafsir-al-muyassar-ustadz-badrusalam-2013]
Al-Qur’an Al-Karim, Surat Al-Buruj (85)
Pada kesempatan ilmiah ini akan dijelaskan tafsir Al-Qur’an dari beberapa ayat pertama Surat Al-Buruj, berikut kami tampilkan.
Surat Al-Buruj (85): 1-22
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ ﴿١﴾ وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ ﴿٢﴾ وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ ﴿٣﴾ قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ ﴿٤﴾ النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ ﴿٥﴾ إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ ﴿٦﴾ وَهُمْ عَلَىٰ مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ ﴿٧﴾ وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَن يُؤْمِنُوا بِاللَّـهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ﴿٨﴾ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿٩﴾ … – ﴿البروج : ١-٩﴾
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, (1) dan hari yang dijanjikan, (2) dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (3) Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, (4) yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, (5) ketika mereka duduk di sekitarnya, (6) sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. (7) Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, (8) Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (9) …” (QS Al-Buruj [85]: 1-9)
Ringkasan Ceramah Agama Islam: Tafsir Surat Al-Buruj (Bagian ke-1)
Tafsir Surat Al-Buruj
Allah Ta’ala berfirman:
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ ﴿البروج : ١﴾
“Demi langit yang mempunyai al-buruj.” (QS Al-Buruj [85]: 1)
Al-Buruj (البروج) itu jama’ dari burj (برج), artinya manazil (منازل). Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat ini, menurut Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Adh-Dhahhak, Al-Hasan, Qatadah, serta Imam As-Suddi, yang dimaksud dengan al-buruj yaitu an-nujum (النجوم), bintang-bintang. Berkata Yahya bin Rafi’, al-buruj adalah qushurun fis sama’ (قصور في السماء), istana-istana di langit. Sementara Ibnu Jarir memilih bahwa yang dimaksud dengan al-buruj:
منازل الشمس والقمر وهي اثنا عشر برجا تسير الشمس في كل واحد منها شهرا ويسير القمر في كل واحد يومين وثلثا فذلك ثمانية وعشرون منزلة
“Yaitu tempat-tempat matahari dan bulan, di mana matahari dan bulan itu ada 12 burj (tempat); di mana di setiap burj-nya, matahari berjalan selama sebulan, sementara bulan berjalan pada setiap 2 2/3 hari. Dan itu jumlahnya ada 28 manzilah.”
Ini yang ditafsirkan oleh Imam Ibnu Jarir dan condong kepadanya juga Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di di dalam kitab beliau, Taisirul Karimir Rahman, di mana beliau berkata:
ذَاتِ الْبُرُوجِ أي: المنازل المشتملة على منازل الشمس والقمر، والكواكب المنتظمة في سيرها، على أكمل ترتيب ونظام دال على كمال قدرة الله تعالى ورحمته، وسعة علمه وحكمته.
“ذَاتِ الْبُرُوجِ” yaitu manzilah-manzilah yang mencakup padanya manzilah matahari dan bulan, di mana bintang-bintang yang begitu teratur berjalan pada porosnya, demikian pula bagaimana segala sesuatu yang ada di langit berjalan begitu rapinya tanpa bertabrakan satu sama lainnya. Itu menunjukkan akan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, rahmatNya yang sangat luas, ilmu, dan hikmahNya.”
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala sering kali bersumpah dengan langit. Dalam Surat Asy-Syams misalnya:
وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ﴿الشمس : ١﴾
“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari.” (QS Asy-Syams [91]: 1)
Sering kali Allah bersumpah dengan langit karena memang penciptaan langit luar biasa sekali. Bagaimana Allah menciptakan di langit itu berlapis-lapis, di mana setiap lapisnya dalam satu riwayat disebutkan 500 tahun perjalanan. Bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan di langit bintang-bintang, dengan bintang itu Allah melempar setan-setan. Demikian pula di sana (langit), ada matahari dan bulan yang merupakan pelita untuk manusia.
Mari simak Tafsir Surat Al-Buruj, di mana terliput di dalamnya pula Kisah Ashhabul Ukhdud yang penuh hikmah.
Download Kajian Tafsir Al-Qur’an: Tafsir Surat Al-Buruj (Bagian ke-1)
Podcast: Play in new window | Download
Share ceramah agama seri Tafsir Juz ‘Amma ini ke Facebook, Twitter, dan Google+-mu!
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/16507-tafsir-surat-al-buruj-bagian-ke-1-kitab-tafsir-al-muyassar-ustadz-abu-yahya-badrusalam-lc/